PROFIL LEMBAGA
A.
Profil PAUD Islam Terpadu
Nama Lembaga : Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Asy-Syifa
Ketua :
SUKRI, SP.
Alamat :
Jalan Raya Keruak - Praya Dusun Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak
Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara
Barat
Kode Pos 83672
Nomor HP :
081 836 524 9
E-mail :
paudit_asysyifa@gmail.com
Izin Terdaftar : 421.9/3066/Dik.IV.3/2013
B.
Profil Lembaga Pengelola:
1.
Identitas Lembaga
Nama Lembaga : Gerakan Pemuda Pesisir, selanjutnya disingkat GEMA
PESISIR
2.
Sekretariat
Jalan Jurusan Tanjung Luar Dusun Padak Selatan Desa Pijot Kecamatan
Keruak Kabupaten Lombok Timur kode pos 83672, Contact Person: 081 918 311 991,
e-mail: pijot_indah@yahoo.co.id
3.
Kelengkapan Lembaga
NO
|
NAMA KELENGKAPAN
|
RUANG LINGKUP
|
NOMOR
|
1.
|
Akta Pendirian
Notaris: Fanniyah, SH.
|
Nusa Tenggara Barat,
Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan Keruak, Desa Pijot dan cabang-cabang di
tempat lain
|
005 (4 Maret 2009)
|
2.
|
NPWP
|
LSM “GEMA PESISIR”
|
02.814.427.7-915.000
|
3.
|
BAKESBANGPOLDAGRI
Provinsi NTB
|
Provinsi Nusa Tenggara Barat
|
220/60/BKBPDN
|
4.
|
BAKESBANGPOL
Kabupaten Lombok Timur
|
Kabupaten Lombok Timur
|
220/175/KBPDN/2009
|
5.
|
Rekening Lembaga:
BANK NTB CABANG UTAMA PEJANGGIK
a.n.: LSM GEMA PESISIR
|
|
001.22.97564.01-6
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mengacu
pada Undang-undang No 20 Tahun 2003, pasal 1 butir 14 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Selain itu, dalam Undang-undang (UU) No 2 Tahun 1999
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 9 ayat 3 telah ditegaskan satuan
Pendidikan Luar Sekolah (LPS) meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan
satuan pendidikan sejenis. Penjabaran dari hal tersebut sebagaimana tercantum
dalam PP. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah pasal 19
menyebutkan bentuk kelompok bermain dan
satuan pendidikan sejenis yang diterapkan oleh Menteri. Ketentuan-ketentuan di atas
secara tegas member amanat kepada kita betapa pentingnya keberadaan lembaga
pendidikan anak usia dini.
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang
masih harus dikembangkan. Ia memiliki karakteristik yang
khas dan tidak sama dengan orang
dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini
anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan
dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak memiliki berbagai
macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola
perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama
lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalankani
proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 – 8 tahun (NAEYC, 1992). Pada masa ini proses pertumbuhan
dan perkembangan dalam berbagai aspek seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa
dan kognitif sedang mengalami masa yang
tercepat dalam rentang
perkembangan hidup manusia (Berk,1992). Anak usia dini terbagi menjadi 4
(empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir sampai 12 (dua belas) bulan,
masa kanak-kanak/batita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah dari usia 3
sampai 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. Setiap
tahapan usia yang dilalui anak akan menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak haruslah memperhatikan karakteristik yang
dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila perlakuan yang diberikan tersebut
tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka hanya akan
menempatkan anak pada kondisi yang menderita.
Diharapkan dengan program Pendidikan Anak Usia
dini maka dapat mengembangkan seluruh
kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, mengenalkan
anak dengan dunia sekitar, mengembangkan sosialisasi anak, mengenalkan
peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan memberikan kesempatan kepada
anak untuk menikmati masa bermainnya.
Sasaran Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD
IT) ”Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak adalah anak yang
termasuk kelompok usia 2-6 tahun. Hal ini disesuaikan berdasarkan Acuan
Pembelajaran Pada Kelompok Bermain Dirjen PLS 2002.
Kecamatan Keruak memiliki jumlah penduduk berusia
peserta didik PAUD yaitu rentang usia 2 – 6 tahun adalah sebesar + 3104
jiwa (Kecamatan Keruak Dalam Angka, 2010: 15). Namun jumlah lembaga PAUD di Kecamatan
Keruak adalah masih sangat sedikit, khususnya di Desa Dane Rase belum ditemukan
lembaga PAUD Islam Terpadu.
Sedangkan rasio pendidik dan anak dalam satu kelompok adalah 1:6 untuk usia 2-3
tahun dan 1:10 untuk anak usia 3-6 tahun maka muncullah suatu kesenjangan
antara jumlah calon peserta didik dengan lembaga PAUD.
B.
Dasar/Landasan Program
1. LT No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional Kep. Mendiknas.
2. 051/0/2001 sebagai pembentukan DIT PAUD
3. PP No. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
4. PP No. 27 Tahun 1991 tentang Pendidikan Pra Sekolah
5. SK Dirjen Diklospora Nomor Kep. 94 1 E 11 OT/1999, tanggal 14-9-1999
tentang Pedoman Penyusunan Penyelenggaraan
Oprasional.
C.
Fungsi, Tujuan dan Target
-
Fungsi
1. Mengenalkan
peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
2. Mengenalkan anak
dengan dunia sekitar.
3. Menumbuhkan sikap
dan perilaku yang baik.
4. Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
5. Mengembangkan
keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
6. Menyiapkan anak
untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan baca tulis)
-
Tujuan
Tujuan didirikannya PAUD Islam
Terpadu “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur
adalah Membantuk
anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
-
Target
1. Anak dapat
menyesuikan diri menghadapi pendidikan selanjutnya
2. Anak memiliki
etika dalam pergaulan
3. Anak dapat
bersosialisasi diri
BAB II
GAMBARAN UMUM PAUD ISLAM TERPADU “ASY-SYIFA”
A.
Gambaran Umum
1.
Tinjauan Historis
PAUD
Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase Kecamatan Keruak berdiri pada tanggal 18 Juni
2013 di bawah naungan LSM Gema Pesisir. Pendirian PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”
Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak dilatarbelakangi oleh kebutuhan anak
khususnya pendidikan anak usia dini di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Hal tersebut tidak lepas dari dukungan orang tua ataupun warga yang membutuhkan
lembaga pendidikan anak usia dini untuk putra-putrinya. PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”
Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan
bagi masyarakat terutama bagi anak pada usia dini.
Sistem
dan proses belajar di PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase
Kecamatan Keruak diselenggarakan dengan mengacu pada filosofi pada Islam, yang
ditujukan pada pembentukan pribadi manusia paripurna yaitu manusia yang
mempunyai keseimbangan antara pengembangan potensi jasmani dan rohani.
2.
Visi dan Misi
Sebagai
lembaga pendidikan Islam pada usia dini, PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”
Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak mengemban visi dan misi mulia sebagai
integrasi antara pendidikan agama Islam, pengetahuan umum dan pendidikan di
rumah atau sekolah.
Adapun visi dan misi
PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh adalah sebagai berikut:
a. Visi
Visi PAUD Islam
Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak adalah Berakhlak Mulia, Cerdas dan Ceria.
b. Misi
1) Memberi bekal anak untuk mencintai
Al-Qur'an, sehingga Al-Qur'an menjadi
acuan dan pandangan sehari-hari.
2) Memberikan bekal dasar bagi
anak-anak untuk menjadi pribadi muslim yang seimbang antara aspek rohani, akal
dan jasmani.
3.
Sasaran dan Jenjang Pendidikan
PAUD
Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak dalam
pelaksanaannya di bawah naungan LSM Gema Pesisir dengan sasaran kegiatan yaitu
anak usia dini 2 – 6 tahun. Untuk tahun pertama ini terdiri dari 2 lokal, yang
dibagi menjadi 2 kelas sesuai umur, yaitu:
a. Umur 4-5 tahun
(terdiri dari 1 kelas)
b. Umur 5-6 tahun
(terdiri dari 1 kelas)
Sebagai
acuan dalam proses belajar mengajar, PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa
Dane Rase Kecamatan Keruak menggunakan standar kurikulum yang telah diatur dan
ditetapkan oleh pemerintah (Dinas Pendidikan), meskipun dalam realisasinya
memungkinkan untuk ditambah dengan kurikulum lokal.
4.
Struktur Organisasi
Secara
struktural PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan
Keruak dalam pelaksanaannya mempunyai wewenang atau kebijaksanaan tersendiri
yang dipegang oleh kepala lembaga selaku pelaksana.
Untuk
menjalankan roda kelembagaan maka dibentuklah struktur kepengurusan dalam PAUD
Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak seperti
tabel 1 dibawah ini.
Tabel
1. Struktur Organisasi PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase
No
|
Nama
|
Pendidikan
|
Jabatan
|
1.
|
Mashur
|
S1 Ekonomi
|
Pembina
|
2.
|
Subhan Takdir
|
S1 Teknik
|
Penanggung
Jawab
|
3.
|
Sukri
|
S1 Pertanian
|
Ketua
Program
|
4.
|
Jel Ayuni Lestari
|
S1 PG PAUD
|
Sekretaris/Tutor
|
5.
|
Masitah
|
S1 Pendidikan
|
Bendahara/Tutor
|
6.
|
Nurdewi Asyaraton
|
D3 Hiperkes
|
Tutor
|
7.
|
Masitah
|
S1 Sosial Islam
|
Tutor
|
8.
|
Nurul Hidayah
|
S1 Pendidikan
|
Tutor
|
5.
Sarana Prasarana
Keberhasilan
dalam proses belajar mengajar di bawah lembaga pendidikan tidak hanya didukung
oleh profesionalisme sumber daya manusia atau biaya yang mahal, di samping hal
tersebut sarana dan prasarana juga berperan penting dalam menunjang
keberhasilan pendidikan
PAUD
Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase adalah lembaga pendidikan yang menggunakan
sarana permainan sebagai model pembelajaran. Sarana belajar merupakan media
yang harus dipenuhi oleh sebuah lembaga
dalam proses belajar anak, karena hal tersebut akan membantu anak dalam proses
belajar. Di antara fasilitas dan sarana prasarana belajar yang dimiliki oleh
PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase adalah:
Tabel
2
Fasilitas
dan Sarana Prasarana PAUD Islam Terpadu Mutiara “Asy-Syifa” Dane Rase
No
|
Sarana Prasarana
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1.
|
Ruang belajar
|
2
unit
|
Baik
|
2.
|
Sekretariat
|
1
unit
|
Baik
|
3.
|
Kamar mandi/WC
|
1
unit
|
Baik
|
4.
|
Papan tulis
|
2
unit
|
Baik
|
5.
|
Dapur
|
1
unit
|
Baik
|
6.
|
Fasilitas
bermain
|
3
unit
|
Baik
|
6.
Keadaan Guru dan Siswa
Tabel
3
Keadaan
Guru PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane
Rase
No
|
Nama
|
TTL
|
Pendidikan
|
Tutor
|
1.
|
Masitah
|
Lengaluh, 31/12/1985
|
S1 Pendidikan
|
Kognitif
|
2.
|
Jel Ayuni
Lestari
|
Lengaluh, 25/04/1990
|
S1 PG PAUD
|
Pembiasaan
|
3
|
Nurdewi Asyaraton
|
Berebes,
06/07/1979
|
D3 Hiperkes
|
Fisik/motorik
|
4.
|
Masitah
|
Bima, 18/03/1981
|
S1 Sosial Islam
|
Seni
|
5.
|
Nurul Hidayah
|
Perian,
10/11/1988
|
S1 Pendidikan
|
Bahasa
|
Tabel
4
Daftar
Siswa PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”
Dane Rase
No.
|
Nama
|
L/P
|
Nama Orang Tua/Wali
|
Umur
4-5 Tahun (Kelas A)
|
|||
1.
|
ARIL RIZKI TAN
|
L
|
SUKIR
|
2.
|
AYUDIA CITRA LESTARI
|
P
|
MUHADI, A.Ma.Pd.
|
3.
|
DINDA RIZQIAN NUSAIBAH
|
P
|
MUNAWIR HARIS, S.Pd.
|
4.
|
DONI RAMADHANI
|
L
|
AMSAH
|
5.
|
FADIA AL-FIATUN BERLIANA K.
|
P
|
KAMILUDIN
|
6.
|
IBRA MAULANA IZWAN
|
L
|
ABDUL HAFIZ
|
7.
|
JAHWA NADIRA
|
P
|
MAHRUM
|
8.
|
LAILI HUSNI AULIA
|
P
|
HUSNAYADUN
|
9.
|
M. TEGAR MAULANA
|
L
|
SALMAN
|
10.
|
M. ZAENUDDIN ARYA JAGAD
|
L
|
AQ. ROHMI
|
11.
|
MADINA TITIAN ROHMAH JP.
|
P
|
SAHDI JANAP, S.Pd.
|
12.
|
RINO BARKAH RAMDHAN
|
L
|
MUH. RIDWAN
|
13.
|
RIZKI MAULANA AL-KHOFIFI
|
L
|
RIFA'I
|
14.
|
ROBIATUL ADAWIYAH
|
P
|
MASTUR
|
15.
|
MIRNA YULIANTI
|
P
|
SUDARMONO
|
16.
|
AL-YA AHLA FARADISA
|
P
|
SAMSUL RIZAL,S.Pd.
|
17.
|
IGA ALFIZIAN
|
L
|
MURNE IRAWAN
|
18.
|
DESTA PRATIWI SAPUTRI
|
P
|
NANANG PARIWISATA
|
19.
|
SIGIT
|
L
|
SRI
|
20.
|
YUSIRAN DAMA RIZKI
|
L
|
MARZUKI
|
21.
|
NONIK HERLINA UTAMI
|
P
|
KHAIRUDDIN
|
Umur
5 – 6 Tahun (Kelas B)
|
|||
22.
|
ALIF YAGIL
|
L
|
MULYADI
|
23.
|
ARTA AINUL BAKIA
|
L
|
KAMARUDIN
|
24.
|
DAMAR SATRIO
|
L
|
MUH. SANUSI
|
25.
|
FANDI MARDINATA
PRATAMA
|
L
|
KHAIRUNNIZAR
|
26.
|
GILANG ANANDA
|
L
|
FATHURRAHMAN
|
27.
|
INDAH PUPUT LESTARI
|
P
|
M. SU'EP
|
28.
|
MEI CHIKA JULIANA
|
P
|
SALMUN
|
29.
|
NIA NAZIRA
|
P
|
FAUZAN
|
30.
|
QURATUL MAULANA
HANDAYANI
|
P
|
SAMSUDIN
|
31.
|
SEVILA MANLA RAMDANI
|
P
|
JUMHAIRI SAMSU,S.Pd
|
32.
|
SRI WARDANI YULIA
ATMI
|
P
|
RUSDAN
|
33.
|
HUSNUL HOTIMAH
|
P
|
ABDUL LATIF (ALM)
|
34.
|
AMELIA SYAFITRI
|
P
|
MUHAMMAD
|
35.
|
NADIAL MUHSANAT
|
P
|
AHMAD DIFA’I
|
B.
Aspek Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAUD Islam
Terpadu “Asy-Syifa” meliputi aspek perkembangan:
1. Moral dan
Nilai-nilai Agama
Pembentukan perilaku melalui
pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam
kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang
pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi pengembangan
moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional dan
kemandirian. Dari program pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan
akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan yang Maha Esa dan membina sikap
anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik.
Program pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar
dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya
maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri
dalam rangka kecakapan hidup.
2. Sosial, Emosional
dan Kemandirian
Pengembangan ini bertujuan
agar anak mampu berintraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, mengelola
emosional dalam berintraksi dan memiliki kemampuan dalam menyelsaikan
permasalahan secara mandiri di lingkungan tempat tingggal.
3. Kemampuan
Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan
agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat,
mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat
berbahasa Indonesia.
4. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan
mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan
belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah,
membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan
akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah,
mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
5. Fisik/motorik
Pengembangan ini bertujuan
untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan
kemampuan mengelola,mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani
yang kuat, sehat dan terampil.
6. Seni
Pengembangan ini bertujuan
agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya,
mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.
C.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi lintas kurikulum
merupakan kompetensi kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat, serta
kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk mencapai seluruh potensi dalam
kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang dibakukan yang harus dicapai
oleh anak melalui pengalaman belajarnya. Standar kompetensi ini meliputi:
- Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
- Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.
- Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.
- Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi, serta meggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
- Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.
- Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang beradab.
- Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
- Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
D.
Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada
pendidikan prasekolah dilakukan dengan berpedoman pada suatu program
kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang
ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran
pada anak usia dini hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
1. Anak belajar
dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan
tentram secara psikologis.
2. Siklus belajar
anak selalu berulang.
3. Anak belajar
melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4. Minat dan
keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
5. Perkembangan dan
belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan
pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak.
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk
mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun
psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan demikian
berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis
kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan
pada masing-masing anak.
c. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain
merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak usia
dini. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan
dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode,
materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui
bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek
yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
Bermain bagi anak merupakan proses kreatif untuk bereksplorasi, dapat
mempelajari keterampilan yang baru dan dapat menggunakan simbol untuk
menggambarkan dunianya. Ketika bermain mereka membangun pengertian yang
berkaitan dengan pengalamannya. Pendidik mempunyai peran yang sangat penting
dalam pengembangan bermain anak.
d. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan
pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan
beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema sebagai alat/sarana atau wadah
untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan:
• Menyatukan isi
kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh.
• Memperkaya
perbendaharaan kata anak.
Jika
pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam
kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat
dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan
agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e. Kreatif dan Inovatif
Proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui
kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi
anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam
pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak
hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran.
f.
Lingkungan Kondusif
Lingkungan
pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan sehingga anak
selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam
bermain. Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain
sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun dengan temannya dapat
dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya
memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan memberi kesempatan
kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan interpersonalnya sehingga anak
merasa senang walaupun antar mereka berbeda (perbedaan individual). Lingkungan
hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan tidak
membedakan nilainilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di
lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya
masing-masing anak.
g. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses
pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan
konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan
sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan
hidupnya.
2. Penilaian
Penilaian dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang
dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara
terus menerus, sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan
tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu. Berbagai alat penilaian
yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan kemampuan dan
perilaku anak, antara lain:
a. Portofolio yaitu
penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan
sejauhmana ketrampilan anak berkembang.
b. Unjuk kerja
(performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas
dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga,
memperagakan sesuatu.
c. Penugasan
(Project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang
relatif lama dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.
d. Hasil karya
(Product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A.
Tahap Persiapan
1.
Sosialisasi Program Pendidikan
Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT)
“Asy-Syifa”.
Untuk mensukseskan
program PAUD Islam Terpadu yang dikelola oleh LSM Gema Pesisir maka dilakukan
sosialisasi di tingkat desa untuk memperoleh dukungan dari pemerintah desa
setempat.
2.
Identifikasi Warga Belajar
Jumlah sementara
warga belajar PAUD IT “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten
Lombok Timur sebanyak 35 anak usia dini dengan daftar nama seperti tabel 4 di
atas.
3.
Identifikasi Sumber Belajar
PAUD IT “Asy-Syifa”
Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur memiliki sarana sebagai
sumber belajar masih minim berupa papan tulis, foster abjad dan angka, foster
nama-nama hewan dan foster huruf arab. Sarana ini masih belum bisa mendukung
sehingga sangat diharapkan bantuan dari intansi terkait demi mewujudkan
kecerdasan anak bangsa.
4.
Seleksi dan Penetapan Lokasi
Program
Pusat kegiatan PAUD Islam
Terpadu “Asy-Syifa” di Dusun Lengaluh karena jumlah anak usia dini yang belum
mendapatkan kesempatan pendidikan usia dini sangat banyak terutama yang berasal
dari keluarga kurang mampu dan posisi dusun ini berada di tengah-tengah pusat
desa dan kecamatan, tidak menutup kemungkinan PAUD IT “Asy-Syifa” akan
bereksapansi dan melakukan pembinaan di wilayah sekitarnya.
B.
Tahap Proses Pelaksanaan
1.
Peresmian PAUD
2.
Pelaksanaan Program
3.
Mengadakan Kerja Sama dengan
Intansi Terkait
C.
Monitoring dan Evaluasi
1.
Merencanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi
2.
Mempersiapkan dan menangani kegiatan
monitoring dan evaluasi
D.
Pelaporan
Ada 2 (dua) bentuk
pelaporan yang akan dibuat oleh PAUD IT “Asy-Syifa” yaitu:
1.
Pelaporan ke Intansi
Pelaporan
ke intansi terkait akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, yang
berisi tentang perkembangan perjalanan program PAUD sesuai dengan pedoman umum
pelaporan PAUD.
2.
Pelaporan ke orang tua peserta
didik
Pengelola
PAUD IT “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur akan
mengembangkan konsep “Feat Back”
yaitu pengelola PAUD IT “Asy-Syifa” akan memberikan laporan perkembangan
peserta didik kepada orang tua peserta secara bertahap dan orang tua peserta
didik akan memberikan laporan perkembangan anak didik di lingkungan rumahnya.
Tujuan dari konsep ini adalah untuk memantau dan menyesuaikan perkembangan
peserta didik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini kami
buat. Harapan kami mewujudkan visi “Berakhlak Mulia, Cerdas dan Ceria” di
negara ini, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya hanya kepada Dia yang Maha
Pengasih, kita kembalikan segala urusan. Semoga Dia memudahkan urusan
hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap sesama.
Dane Rase, 2 Desember 2013
Pengelola
Program PAUD Isalam Terpadu
“Asy-Syifa”
|
|
Ketua,
S U K R I, SP.
|
Sekretaris,
JEL AYUNI LESTARI, S.Pd.
|
Mengetahui,
|
|
LSM “Gema Pesisir”
|
|
Ketua,
SUBHAN TAKDIR, ST.
|