Selasa, 27 Oktober 2015

Proposal Pendirian PAUD



PROFIL LEMBAGA



A.      Profil PAUD Islam Terpadu
Nama Lembaga       : Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) Asy-Syifa
Ketua                          : SUKRI, SP.
Alamat                        : Jalan Raya Keruak - Praya Dusun Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak
                                        Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat
                                        Kode Pos 83672
Nomor HP                 : 081 836 524 9
E-mail                          : paudit_asysyifa@gmail.com
Izin Terdaftar           : 421.9/3066/Dik.IV.3/2013



B.      Profil Lembaga Pengelola:
1.    Identitas Lembaga
Nama Lembaga : Gerakan Pemuda Pesisir, selanjutnya disingkat GEMA PESISIR

2.    Sekretariat
Jalan Jurusan Tanjung Luar Dusun Padak Selatan Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur kode pos 83672, Contact Person: 081 918 311 991, e-mail: pijot_indah@yahoo.co.id

3.    Kelengkapan Lembaga
NO
NAMA KELENGKAPAN
RUANG LINGKUP
NOMOR
1.
Akta Pendirian
Notaris: Fanniyah, SH.
Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan Keruak, Desa Pijot dan cabang-cabang di tempat lain
005 (4 Maret 2009)
2.
NPWP
LSM “GEMA PESISIR”
02.814.427.7-915.000
3.
BAKESBANGPOLDAGRI
Provinsi NTB
Provinsi Nusa Tenggara Barat
220/60/BKBPDN
4.
BAKESBANGPOL
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Timur
220/175/KBPDN/2009
5.
Rekening Lembaga:
BANK NTB CABANG UTAMA PEJANGGIK
a.n.: LSM GEMA PESISIR

001.22.97564.01-6



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mengacu pada Undang-undang No 20 Tahun 2003, pasal 1 butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selain itu, dalam Undang-undang (UU) No 2 Tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 9 ayat 3 telah ditegaskan satuan Pendidikan Luar Sekolah (LPS) meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan sejenis. Penjabaran dari hal tersebut sebagaimana tercantum dalam PP. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah pasal 19 menyebutkan  bentuk kelompok bermain dan satuan pendidikan sejenis yang diterapkan oleh Menteri. Ketentuan-ketentuan di atas secara tegas member amanat kepada kita betapa pentingnya keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini.
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Ia memiliki karakteristik  yang  khas dan  tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.
Anak usia dini adalah  sosok individu yang sedang menjalankani proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia  0 – 8 tahun (NAEYC, 1992). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang  tercepat dalam  rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992). Anak usia dini terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir sampai 12 (dua belas) bulan, masa kanak-kanak/batita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah dari usia 3 sampai 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. Setiap tahapan usia yang dilalui anak akan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak  haruslah memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila perlakuan yang diberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.
Diharapkan dengan program Pendidikan Anak Usia dini maka dapat  mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, mengembangkan sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Sasaran Pendidikan Anak Usia Dini Islam Terpadu (PAUD IT) ”Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak adalah anak yang termasuk kelompok usia 2-6 tahun. Hal ini disesuaikan berdasarkan Acuan Pembelajaran Pada Kelompok Bermain Dirjen PLS 2002.
Kecamatan Keruak memiliki jumlah penduduk berusia peserta didik PAUD yaitu rentang usia 2 – 6 tahun adalah sebesar + 3104 jiwa (Kecamatan Keruak Dalam Angka, 2010: 15). Namun jumlah lembaga PAUD di Kecamatan Keruak adalah masih sangat sedikit, khususnya di Desa Dane Rase belum ditemukan lembaga PAUD Islam Terpadu. Sedangkan rasio pendidik dan anak dalam satu kelompok adalah 1:6 untuk usia 2-3 tahun dan 1:10 untuk anak usia 3-6 tahun maka muncullah suatu kesenjangan antara jumlah calon peserta didik dengan lembaga PAUD.

B.      Dasar/Landasan Program
1.       LT No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional Kep. Mendiknas.
2.       051/0/2001 sebagai pembentukan DIT PAUD
3.       PP No. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
4.       PP No. 27 Tahun 1991 tentang Pendidikan Pra Sekolah
5.       SK Dirjen Diklospora Nomor Kep. 94 1 E 11 OT/1999, tanggal 14-9-1999 tentang Pedoman Penyusunan Penyelenggaraan  Oprasional.

C.      Fungsi, Tujuan dan Target
-       Fungsi
1.       Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
2.       Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
3.       Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
4.       Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
5.       Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
6.       Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan baca tulis)
-       Tujuan
Tujuan didirikannya PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur adalah Membantuk anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.

-       Target
1.       Anak dapat menyesuikan diri menghadapi pendidikan selanjutnya
2.       Anak memiliki etika dalam pergaulan
3.       Anak dapat bersosialisasi diri



BAB II
GAMBARAN UMUM PAUD ISLAM TERPADU “ASY-SYIFA”

A.      Gambaran Umum
1.       Tinjauan Historis
PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase Kecamatan Keruak berdiri pada tanggal 18 Juni 2013 di bawah naungan LSM Gema Pesisir. Pendirian PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak dilatarbelakangi oleh kebutuhan anak khususnya pendidikan anak usia dini di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan orang tua ataupun warga yang membutuhkan lembaga pendidikan anak usia dini untuk putra-putrinya. PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat terutama bagi anak pada usia dini.
Sistem dan proses belajar di PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak diselenggarakan dengan mengacu pada filosofi pada Islam, yang ditujukan pada pembentukan pribadi manusia paripurna yaitu manusia yang mempunyai keseimbangan antara pengembangan potensi jasmani dan rohani.
2.       Visi dan Misi
Sebagai lembaga pendidikan Islam pada usia dini, PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak mengemban visi dan misi mulia sebagai integrasi antara pendidikan agama Islam, pengetahuan umum dan pendidikan di rumah atau sekolah.
Adapun visi dan misi PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh adalah sebagai berikut:
a.       Visi
Visi PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak adalah Berakhlak Mulia, Cerdas dan Ceria.
b.      Misi
1) Memberi bekal anak untuk mencintai Al-Qur'an, sehingga Al-Qur'an menjadi  acuan dan pandangan sehari-hari.
2) Memberikan bekal dasar bagi anak-anak untuk menjadi pribadi muslim yang seimbang antara aspek rohani, akal dan jasmani.
3.       Sasaran dan Jenjang Pendidikan
PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak dalam pelaksanaannya di bawah naungan LSM Gema Pesisir dengan sasaran kegiatan yaitu anak usia dini 2 – 6 tahun. Untuk tahun pertama ini terdiri dari 2 lokal, yang dibagi menjadi 2 kelas sesuai umur, yaitu:
a. Umur 4-5 tahun (terdiri dari 1 kelas)
b. Umur 5-6 tahun (terdiri dari 1 kelas)
Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak menggunakan standar kurikulum yang telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah (Dinas Pendidikan), meskipun dalam realisasinya memungkinkan untuk ditambah dengan kurikulum lokal.
4.       Struktur Organisasi
Secara struktural PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak dalam pelaksanaannya mempunyai wewenang atau kebijaksanaan tersendiri yang dipegang oleh kepala lembaga selaku pelaksana.
Untuk menjalankan roda kelembagaan maka dibentuklah struktur kepengurusan dalam PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Lengaluh Desa Dane Rase Kecamatan Keruak seperti tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Struktur Organisasi PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase
No
Nama
Pendidikan
Jabatan
1.
Mashur
S1 Ekonomi
Pembina
2.
Subhan Takdir
S1 Teknik
Penanggung Jawab
3.
Sukri
S1 Pertanian
Ketua Program
4.
Jel Ayuni Lestari
S1 PG PAUD
Sekretaris/Tutor
5.
Masitah
S1 Pendidikan
Bendahara/Tutor
6.
Nurdewi Asyaraton
D3 Hiperkes
Tutor
7.
Masitah
S1 Sosial Islam
Tutor
8.
Nurul Hidayah
S1 Pendidikan
Tutor

5.       Sarana Prasarana
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di bawah lembaga pendidikan tidak hanya didukung oleh profesionalisme sumber daya manusia atau biaya yang mahal, di samping hal tersebut sarana dan prasarana juga berperan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan
PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase adalah lembaga pendidikan yang menggunakan sarana permainan sebagai model pembelajaran. Sarana belajar merupakan media yang harus dipenuhi  oleh sebuah lembaga dalam proses belajar anak, karena hal tersebut akan membantu anak dalam proses belajar. Di antara fasilitas dan sarana prasarana belajar yang dimiliki oleh PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” Dane Rase adalah:
Tabel 2
Fasilitas dan Sarana Prasarana PAUD Islam Terpadu Mutiara “Asy-Syifa” Dane Rase
No
Sarana Prasarana
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang belajar
2 unit
Baik
2.
Sekretariat
1 unit
Baik
3.
Kamar mandi/WC
1 unit
Baik
4.
Papan tulis
2 unit
Baik
5.
Dapur
1 unit
Baik
6.
Fasilitas bermain
3 unit
Baik
6.       Keadaan Guru dan Siswa
Tabel 3
Keadaan Guru PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”  Dane Rase
No
Nama
TTL
Pendidikan
Tutor
1.
Masitah
Lengaluh, 31/12/1985
S1 Pendidikan
Kognitif
2.
Jel Ayuni Lestari
Lengaluh, 25/04/1990
S1 PG PAUD
Pembiasaan
3
Nurdewi Asyaraton
Berebes, 06/07/1979
D3 Hiperkes
Fisik/motorik
4.
Masitah
Bima, 18/03/1981
S1 Sosial Islam
Seni
5.
Nurul Hidayah
Perian, 10/11/1988
S1 Pendidikan
Bahasa


Tabel 4
Daftar Siswa PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa”  Dane Rase
No.
Nama
L/P
Nama Orang Tua/Wali
Umur 4-5 Tahun (Kelas A)
1.
ARIL RIZKI TAN
L
SUKIR
2.
AYUDIA CITRA LESTARI
P
MUHADI, A.Ma.Pd.
3.
DINDA RIZQIAN NUSAIBAH
P
MUNAWIR HARIS, S.Pd.
4.
DONI RAMADHANI
L
AMSAH
5.
FADIA AL-FIATUN BERLIANA K.
P
KAMILUDIN
6.
IBRA MAULANA IZWAN
L
ABDUL HAFIZ
7.
JAHWA NADIRA
P
MAHRUM
8.
LAILI HUSNI AULIA
P
HUSNAYADUN
9.
M. TEGAR MAULANA
L
SALMAN
10.
M. ZAENUDDIN ARYA JAGAD
L
AQ. ROHMI
11.
MADINA TITIAN ROHMAH JP.
P
SAHDI JANAP, S.Pd.
12.
RINO BARKAH RAMDHAN
L
MUH. RIDWAN
13.
RIZKI MAULANA AL-KHOFIFI
L
RIFA'I
14.
ROBIATUL ADAWIYAH
P
MASTUR
15.
MIRNA YULIANTI
P
SUDARMONO
16.
AL-YA AHLA FARADISA
P
SAMSUL RIZAL,S.Pd.
17.
IGA ALFIZIAN
L
MURNE IRAWAN
18.
DESTA PRATIWI SAPUTRI
P
NANANG PARIWISATA
19.
SIGIT
L
SRI
20.
YUSIRAN DAMA RIZKI
L
MARZUKI
21.
NONIK HERLINA UTAMI
P
KHAIRUDDIN
Umur 5 – 6 Tahun (Kelas B)
22.
ALIF YAGIL
L
MULYADI
23.
ARTA AINUL BAKIA
L
KAMARUDIN
24.
DAMAR SATRIO
L
MUH. SANUSI
25.
FANDI MARDINATA PRATAMA
L
KHAIRUNNIZAR
26.
GILANG ANANDA
L
FATHURRAHMAN
27.
INDAH PUPUT LESTARI
P
M. SU'EP
28.
MEI CHIKA JULIANA
P
SALMUN
29.
NIA NAZIRA
P
FAUZAN
30.
QURATUL MAULANA HANDAYANI
P
SAMSUDIN
31.
SEVILA MANLA RAMDANI
P
JUMHAIRI SAMSU,S.Pd
32.
SRI WARDANI YULIA ATMI
P
RUSDAN
33.
HUSNUL HOTIMAH
P
ABDUL LATIF (ALM)
34.
AMELIA SYAFITRI
P
MUHAMMAD
35.
NADIAL MUHSANAT
P
AHMAD DIFA’I

B.      Aspek Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” meliputi aspek perkembangan:
1.       Moral dan Nilai-nilai Agama
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Dari program pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap Tuhan yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik. Program pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2.       Sosial, Emosional dan Kemandirian
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu berintraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, mengelola emosional dalam berintraksi dan memiliki kemampuan dalam menyelsaikan permasalahan secara mandiri di lingkungan tempat tingggal.

3.       Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
4.       Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
5.       Fisik/motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
6.       Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.

C.      Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat, serta kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk mencapai seluruh potensi dalam kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang dibakukan yang harus dicapai oleh anak melalui pengalaman belajarnya. Standar kompetensi ini meliputi:
  1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
  2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain.
  3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.
  4. Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber.
  5. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi, serta meggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
  6. Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.
  7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang beradab.
  8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
  9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
D.      Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
1.       Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan prasekolah  dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
1.       Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2.       Siklus belajar anak selalu berulang.
3.       Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4.       Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
5.       Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b.      Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.
c.       Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak usia dini. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Bermain bagi anak merupakan proses kreatif untuk bereksplorasi, dapat mempelajari keterampilan yang baru dan dapat menggunakan simbol untuk menggambarkan dunianya. Ketika bermain mereka membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. Pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan bermain anak.

d.      Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema sebagai alat/sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tema diberikan dengan tujuan:
• Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh.
• Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e.      Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran.
f.        Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun dengan temannya dapat dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan interpersonalnya sehingga anak merasa senang walaupun antar mereka berbeda (perbedaan individual). Lingkungan hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan tidak membedakan nilainilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.
g.       Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

2.       Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu. Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain:
a.       Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana ketrampilan anak berkembang.
b.      Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.
c.       Penugasan (Project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.
d.      Hasil karya (Product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.


BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A.      Tahap Persiapan
1.       Sosialisasi Program Pendidikan Anak Usia Dini  Islam Terpadu (PAUD IT) “Asy-Syifa”.
Untuk mensukseskan program PAUD Islam Terpadu yang dikelola oleh LSM Gema Pesisir maka dilakukan sosialisasi di tingkat desa untuk memperoleh dukungan dari pemerintah desa setempat.
2.       Identifikasi Warga Belajar
Jumlah sementara warga belajar PAUD IT “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur sebanyak 35 anak usia dini dengan daftar nama seperti tabel 4 di atas.
3.       Identifikasi Sumber Belajar
PAUD IT “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur memiliki sarana sebagai sumber belajar masih minim berupa papan tulis, foster abjad dan angka, foster nama-nama hewan dan foster huruf arab. Sarana ini masih belum bisa mendukung sehingga sangat diharapkan bantuan dari intansi terkait demi mewujudkan kecerdasan anak bangsa.
4.       Seleksi dan Penetapan Lokasi Program
Pusat kegiatan PAUD Islam Terpadu “Asy-Syifa” di Dusun Lengaluh karena jumlah anak usia dini yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan usia dini sangat banyak terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dan posisi dusun ini berada di tengah-tengah pusat desa dan kecamatan, tidak menutup kemungkinan PAUD IT “Asy-Syifa” akan bereksapansi dan melakukan pembinaan di wilayah sekitarnya.

B.      Tahap Proses Pelaksanaan
1.       Peresmian PAUD
2.       Pelaksanaan Program
3.       Mengadakan Kerja Sama dengan Intansi Terkait

C.      Monitoring dan Evaluasi
1.       Merencanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
2.       Mempersiapkan dan menangani kegiatan monitoring dan evaluasi

D.      Pelaporan
Ada 2 (dua) bentuk pelaporan yang akan dibuat oleh PAUD IT “Asy-Syifa” yaitu:
1.       Pelaporan ke Intansi
Pelaporan ke intansi terkait akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, yang berisi tentang perkembangan perjalanan program PAUD sesuai dengan pedoman umum pelaporan PAUD.
2.       Pelaporan ke orang tua peserta didik
Pengelola PAUD IT “Asy-Syifa” Desa Dane Rase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur akan mengembangkan konsep “Feat Back” yaitu pengelola PAUD IT “Asy-Syifa” akan memberikan laporan perkembangan peserta didik kepada orang tua peserta secara bertahap dan orang tua peserta didik akan memberikan laporan perkembangan anak didik di lingkungan rumahnya. Tujuan dari konsep ini adalah untuk memantau dan menyesuaikan perkembangan peserta didik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Harapan kami mewujudkan visi “Berakhlak Mulia, Cerdas dan Ceria” di negara ini, bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya hanya kepada Dia yang Maha Pengasih, kita kembalikan segala urusan. Semoga Dia memudahkan urusan hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap sesama.

Dane Rase, 2 Desember 2013
Pengelola Program PAUD Isalam Terpadu
“Asy-Syifa”
Ketua,




S U K R I, SP.
Sekretaris,




JEL AYUNI LESTARI, S.Pd.
Mengetahui,
LSM “Gema Pesisir”
Ketua,




SUBHAN TAKDIR, ST.

4 komentar:

  1. Ass..wr.wb.
    Bang Mau nanyak,, rancangan program asy syifa apa saja bang ?.

    BalasHapus
  2. Kurikulum yg di gunakan kurikulum brpa bang?

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaykum wa-rohmatullahi wa-barokatuh,, Bapak/Ibu Pendiri Paud,, sy mau ijin, copas tulisan ini, ttg bbrp hal, utk kami membuat Proposal Pendirian Paud jg,,

    Terimakasih banyak, atas contohnya, smga Allah Ta'ala membalasa jasanya. Aamiin yaa robbal'aalamiin

    BalasHapus
  4. Bagus mhn ijin sbg acuan pendirian paud matahari

    BalasHapus